Sistem Perbankan Elektronik
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada era
globalisasi saat ini banyak bermunculan istilah atau konsep-konsep baru dalam
kehidupan masyarakat, terutama dalam kegiatan perekonomian- baik pada level
ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Bahkan konsep-konsep baru tersebut telah
mengarah ke ”teori-teori” baru yang ”melengkapi”, ”dipertentangkan” bahkan
”menggantikan” beberapa konsep atau teori ”lama”. Beberapa contoh konsep
tersebut diantaranya adalah digital economy, economic of internet,
knowledge based economy, e-commerce, e-marketing, e-business,
e-finance, e-banking, e-money, digital cash, dan less-cash
society. Semua konsep-konsep baru tersebut berkaitan dengan perkembangan
dan penerapan TIK pada berbagai sektor perekonomian.
”Suka atau tidak
suka, mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, kita tetap harus menghadapi
globalisasi”. Itulah sepenggal pernyataan yang sering kita dengar terkait
dengan isu globalisasi. Pernyataan tersebut menggugah kita bersama bahwa
globalisasi sudah menjadi keniscayaan saat ini. Keniscayaan yang didorong dan
difasilitasi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
sangat cepat. Salah satu bentuk keniccayaan adalah terbentuknya
masyarakat digital, yang di industri perbankan dikenal dengan istilah less-cash
society. Terbentuknya masyarakat digital tersebut di didorong oleh
perkembangan dan penerapan TIK yang sangat intensif di bidang perbankan- yang
selanjutnya disebut Electronic Banking atau disingkat E-Banking.
“E-Banking dan Less-Cash Society” inilah yang menjadi topik utama
tulisan ini.
BAB II
Pembahasan
2.1 Jenis-jenis
Teknologi E-Banking
- Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang
disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan
nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank,
melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
- Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi
internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan,
menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
- Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale
(POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet
(diambil) dari rekening banknya.
- Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi
(misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah
dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana
ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
- Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran
yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana
elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening
nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized
debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct
payment.
- Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang
disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online,
misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah
penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut
secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi
saldo simpanan pelanggan tersebut.
- Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang
dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format
elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses
lebih lanjut.
- Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman”
dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.
- Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh
pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses
pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja
menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
- Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang
mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang
diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya
dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan
telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke
rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
- Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai
moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut
ke penerbit kartu.
- Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam
satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data,
melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya
validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan
menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka
(misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup
(misalnya MasterCard atau Visa networks).
- Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter,
yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui
simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk
single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima
(acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut
menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu
(misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara
terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di
lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah).
Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa
dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard,
Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
2.2 Prinsip
penerapan E-Banking dan M-Banking
1. ATM, Automated Teller Machine atau
Anjungan Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling
populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan
fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo
dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah
yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran
(a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket),
dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).
Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk
berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita
mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang
dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit
Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala
bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
2.
Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan
transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon
rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia
pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah
berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu
untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani
oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk
transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,
listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank
lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh
dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai
transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3. Internet Banking
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah
melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur
transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi
jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l.
voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini
adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara
lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
4.
SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking,
yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur
transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan
antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan
pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan,
namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya
termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus
menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.
Dibalik kemudahan e-Banking tersimpan
pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM,
nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk
Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode
pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking,
pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN
acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan
nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi
via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau
tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut,
maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini
saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
2.3 INTERNATIONAL
ELECTRONIC FUND TRANSFER SYSTEM
Electronic Funds
Transfer Systems (EFTS) sudah menjadi metode utama yang melibatkan pembayaran
dana dalam jumlah besar yang dilakukan lembaga keuangan dan nasabah bisnisnya.
EFT didefinisikan sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal
elektronik, instrument telpon, computer, atau magnetic tape untuk memesan, memerintahkan,
atau memberikan kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet atau
mengkredit rekening. Kemampuan lembaga keuangan untuk menyediakan
jasa-jasa tersebut seiring dengan perkembangan teknologi computer dan teknologi
komunikasi data.
2.4 FEDWIRE
Fedwire adalah
jaringan pemindahan dana dan surat-surat berharga berskala nasional yang
diselenggarakan oleh bank sentral Amerika Serikat yang dikenal sebagai Federal
Reserve. Sistem ini terhubung ke 12 bank sentral Negara bagian dengan
banyak lembaga keuangan yang tergabung dalam jaringan tersebut yang
memiliki cadangan atau rekening kliring di Fedres. Fedwire memproses hampir
US$1.4 trillion per hari dalam bentuk dana dan surat-surat berharga.
Sistem pemindahan dana melalui Fedwire menyediakan transfer elektronik antar
lembaga keuangan dan mempunyai fungsi baik sebagai proses kliring maupun
pengendapan dananya (settlement). Pelayanan Fedwire bisa diakses melalui
computer interface secara langsung atau secara off-line dari pesawat telpon
melalui system pengiriman elektronik berbasis PC yang dikenal sebagai Fedline.
Beberapa karakteristik Fedwire adalah sebagai berikut:
- Sistem pembayaran secara
real-time dari Federal Reserve
- Digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan
yang memiliki rekening di Federal Reserve
- Digunakan terutama untuk
pemindahan dana yang relative besar yaitu dengan rata-rata sebesar $3.5M
- Koneksi On-line yang mencakup
7800 institusi dan 99% transfer memakai koneksi ini:
Direct connection
Computer dialup
- Koneksi Off-line mencakup 1700
institutions dan 1% of transfers
Instruksi telpon dengan katasandi
tertentu
- Akses FedLine dari PCs
- Beberapa layanan lainnya berbasis
Web tetapi bukan jasa pemindahan dananya
Peserta Fedwire
- Lembaga Depository
- Agen atau cabang bank-bank asing
- Bank anggota dari Federal Reserve
System
- U.S. Treasury dan authorized
agencies
- Bank sentral Negara lain,
otoritas moneter Negara lain, pemerintahan Negara lain, organisasi
internasional tertentu; serta
- Pihak lain yang disahkan oleh
Reserve Bank
2.4.1 Mekanisme Kerja Fedwire
CHIPS
CHIPS
Clearing House
Interbank Payment System (CHIPS) adalah jaringan pemindahan dana yang dimiliki
dan dioperasikan oleh (NYCHA) untuk mengirim dan menerima pembayaran dalam U.S.
dollar antara bank-bank, baik bank domestik maupun bank asing, yang mempunyai
kantor di kota New York. Beberapa informasi lain mengenai CHIPS ini adalah
sebagai berikut:
- Dimiliki pihak swasta
- Mencakup 128 banks di
29 negara
- Total $1.44T dipindahkan perhari dengan rata-rata transaksi
sebesar $6.6M
- Biaya transaksi berkisar antara $0.13 – $0.40
Mekanisme Operasi CHIPS
CHIPS merupakan
system pembayaran netto multilateral. Tidak seperti Fedwire, pemindahan
dana melalui CHIPS tidak diendapkan pada saat instruksi pembayaran dikirimkan,
tetapi baru diendapkan pada akhir hari melalui net settlement arrangement
dilaksanakan bersama Bank sentral Negara bagian New York.
SWIFT
Society for
Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT) adalah kerjasama nir
laba dari anggota bank yang melayani jaringan telekomunikasi antar bank, yang
berbasis di Brussels Belgia. Tidak seperti EFT systems, SWIFT hanya menyediakan
instruksi untuk melakukan pemindahan dana. SWIFT tidak memiliki mekanisme
penyerahan dana (settlement). Pemindahan dana aktualnya dilaksanakan
melalui pendebetan atau pengkreditan terhadap rekening bersangkutan pada
lembaga peserta jaringan. Beberapa data atau penjelasan ringkas mengenai SWIFT
adalah sebagai berikut:
- Mencakup 7125 lembaga di 193 negara
- Sebanyak 1.27 milyar pesan per tahun dengan nilai dana $5
triliun per hari
- Biaya ~ $0.20 per pesan
- Menggunakan X.25 packet protocol
- Mulai mengarah ke full IP network pada tahun 2002
CHAPS
CHAPS (Clearing
House Automated Payment System) adalah sistem pemindahan elektronik untuk
pengiriman pembayaran antar bank di hari yang sama. Sistem ini beroperasi
dengan bekerja sama dengan Bank of England dalam menyediakan jasa pembayaran
dan penyelesaiannya. System yang sudah dikemabngkan sejak tahun 1984 ini
merupakan salah satu system pembayaran seketika yang terbesar setelah Fedwire
di Amerika Serikat
TARGET
TARGET, singkatan
dari Trans-European Automated Real-time Gross settlement Express Transfer
system, adalah system pembayaran seketika untuk mata uang euro di eropa. Sistem
ini terdiri dari 15 RTGS nasional negara-negara di Eropa. TARGET system
seketika (a real-time system) yang dalam kondisi normal pembayaran akan
mencapai tujuan dalam beberapa menit saja atah bahkan detik.
2.5 Tips
Aman dalam E-banking
- Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS
Banking Anda kepada orang lain
- Setiap melakukan transaksi melalui SMS Banking,
tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima respon balik atas transaksi tersebut.
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Bank termasuk perusahaan industri jasa
karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut
Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan
Undang-undang No. 10 Tahun 1998.
Perbankan Elekronik atau E-banking adalah
salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan
nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. beberapa layanan
perbankan di “garis depan”, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan,
dan beberapa kelompok lainnya bersifat "garis belakang", yaitu
teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau
penyedia jasa transaksi.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar