Read more: http://ageboy.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-warna-background-bergerak.html#ixzz1guGIA5fy

Senin, 02 Mei 2011

Rukun Dalam Perbedaan

Perbedaan itu indah dan damai dan perbedaan itu merupakan jalan untuk saling menghargai dan menyayangi, begitulah kira-kira yang sedang digalakkan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, soal perbedaan agama di Indonesia.

Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kosala Mahinda, menyatakan perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk hidup secara rukun di suatu tempat. “Inilah salah satu pemikiran yang melatarbelakangi pembangunan tiga tempat ibadah dalam satu lokasi di sini,” kata Kosala Mahinda, peraih penghargaan Musim Rekor Dunia Indonesia (Muri) itu, di Pamekasan, Senin.

Menurut dia, sikap yang seharusnya tertanam bagi masing-masing pemeluk agama adalah saling menghormati untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing. Sebab beragama dan beribadah sesuai dengan keyakinan merupakan hak setiap individu.

Akan tetapi, lanjut Kosala, keyakinan dan agama yang berbeda jangan sampai menjadi pemicu terjadinya perpecahan, justru harus dipahami sebagai sesuatu yang harus dihormati. “Oleh sebab itu, Vihara di sini sangat terbuka. Barangkali ini yang menjadi perhatian Muri sehingga memasukkan dalam catatan, sebagai kelenteng terunik karena di sini ada tiga tempat ibadah umat beragama yang berbeda,” katanya.

Ia berharap kerukunan umat beragama sebagaimana tercermin di Vihara Akalokitesvara Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura itu bisa menjadi aspirasi bagi semua pemeluk agama di Indonesia, khususnya dan masyarakat internasional pada umumnya. “Sudah bukan saatnya lagi kita memperdebatkan perbedaan agama dan keyakinan. Yang kita butuhkan ke depan adalah bagaimana mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara ini menjadi kebih baik,” katanya.

Senior Menejer Musim Rekor Dunia Indonesia (Muri) Paulus Pangka, saat menyerahkan penghargaan kepada Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara, Kosala Mahinda, menyatakan kahidupan di muka bumi ini akan sangat terasa damai jika kedasarkan saling menghormati dan hidup rukun antara pemeluk agama yang berbeda, sebagaimana yang terjadi di Dusun Candi, Pamekasan itu.

“Saya yakin tidak akan ada lagi teroris ketika kerukunan dan sikap saling menghormati antarpemeluk agama yang berbeda menjadi pijakan pola pikir dan pola sikap masyarakat,” katanya.

Selama ini, kata Paulus, tempat ibadah dalam satu lokasi, sebagaimana di Vihara Avalokitesvara itu hanya ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Akan tetapi, di Taman Mini itu kan hanya miniatur, bukan tempat ibadah yang sebenarnya sebagaimana di Vihara Pamekasan ini,” terang Paulus Pangka.(*z/an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

# Read more: http://monozcore.blogspot.com/2011/08/blog-widget-burung-terbang-twitter.html#ixzz1guJH8VmZ