Tugas Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sarbanes Oxliy Act (SOX)
Sarbanes-Oxley Act (Pub. L. No. 107-204, 116 Stat 745) adalah sebuah landasan hukum yang disahkan pada tanggal 23 Januari 2002 oleh kongkres Amerika Serikat atau dikenal sebagai Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002 atau undang-undang perlindungan investor dan pengaturan akuntansi perusahaan public yang seringkali disebut SOX atau Sarbox. Pada gambar II-1 terlihat bahwa SOX lahir sebagai bentuk tindakan penanggulangan pemerintah Amerika Serikat terhadap sejumlah skandal yang menimbulkan krisis kepercayaan pada investor. Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini diterbitkan sebagai jawaban dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa korporasi besar seperti: Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-lain, yang juga melibatkan beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam kelompok lima besar "the big five" seperti: Arthur Andersen, PWC, dan KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh yang tragis dan menyedihkan bagaimana skema kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pemegang saham, pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.
Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika Serikat.
Contoh SOX pada Enron dan Sejumlah Perusahaan:
Menurut Jeff Fischer (July 22, 2002), bursa di Amerika telah jatuh jauh sebelum kasus
Enron, WorIdCom dan lain-lain terungkap. Menurut Fischer penyebab jatuhnya harga saham di bursa bukan karena accounting scandal akan tetapi karena berbagai keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen (bad business decisions). Sebagai akibat keputusan sebelumnya yang salah maka kinerja perusahaan terpuruk dan untuk membantu keterpurukan itulah maka manajemen melakukan window dressing dengan tujuan untuk menutupi adanya kerugian tersebut (Jusuf Halim, Media Akuntansi Edisi 29/Nop-Des. 2002). Menurut penulis jatuhnya harga saham di bursa disebabkan oleh dua hal, yaitu : (1) keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen, dan (2) adanya skandal akuntansi. Terjadinya skandal kecurangan yang menimpa sejumlah perusahaan kelas dunia (world class) sebagai bukti gagalnya tata kelola perusahaan secara internal dan pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah. Kecurangan tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : pemimpin yang serakah, tidak efektifnya dewan komisaris, serta faktor-faktor yang lain. Skandal tersebut dimulai dari Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth, dan lain-lain yang menimbulkan kepanikan di pasar modal dan menyebabkan terjadinya kerugian lebih dari US $7 triliun yang menimpa pasar modal di USA. Sejumlah perusahaan terkenal dinyatakan bangkrut.
Tabel 1-1 menunjukkan 10 perusahaan terbesar yang dinyatakan bangkrut dalam sejarah USA dan 6 (enam) diantaranya terjadi pada tahun 2002.
Tujuan dari adanya pengaturan tersebut adalah berkaitan dengan 5 (lima) hal sebagai berikut :
1. Mengatur persaingan (regulate competition)
2. Melindungi konsumen (protect consumers)
3. Mendorong keadilan dan keselamatan (promote equity and safety)
http://bayuputrau.blogspot.com/2011/11/pengertian-sox-dalam-struktur.html
http://mukhsonrofi.wordpress.com/2008/09/20/peraturan-atau-undang-undang-terkait-fraud-dan-korupsi-sox-sarbanes-oxley-act/
Minggu, 20 November 2011
Elemen-elemen Struktur Pengendalian Intern (SPI)
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Elemen-elemen Struktur Pengendalian Intern(SPI)
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
• Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.
B. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghhasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Beberapa istilah pada system akuntansi, yaitu:
• Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
• Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuanganyang dihasilkan adalah layak.
C. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
REFERENSI :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://rooswhan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2896/Sistem+Pengendalian+Intern.doc
Elemen-elemen Struktur Pengendalian Intern(SPI)
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
• Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.
B. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghhasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Beberapa istilah pada system akuntansi, yaitu:
• Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
• Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuanganyang dihasilkan adalah layak.
C. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
REFERENSI :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern
http://rooswhan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2896/Sistem+Pengendalian+Intern.doc
Struktur Pengendalian Intern
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Struktur Pengendalian Intern
Pengendalian intern dirancang untuk :
- Keefektifan dan efisiensi dari operasi.
- Keandalan pelaporan keuangan.
- Ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
- Menjaga kekayaan suatu organisasi.
Tujuan Pengendalian tersebut sangat sulit dicapai karena :
- Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi perusahaan modern.
- Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu entitas.
- Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan pengendalian tambahan dalam struktur
pengendaliannya.
- Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian diterapkan melalui manusia.
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
Referensi :
- untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13049/BAB+9+SPI.ppt
http://www.docstoc.com/docs/30323814/BAB-VIII-STRUKTUR-PENGENDALIAN-INTERN
- http://andriedwicn.wordpress.com/2011/01/06/resiko-ancaman-dan-eksposur-pada-pengendalian-sia/
- http://ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/gabung-sia-11.ppt
Struktur Pengendalian Intern
Pengendalian intern dirancang untuk :
- Keefektifan dan efisiensi dari operasi.
- Keandalan pelaporan keuangan.
- Ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
- Menjaga kekayaan suatu organisasi.
Tujuan Pengendalian tersebut sangat sulit dicapai karena :
- Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi perusahaan modern.
- Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu entitas.
- Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan pengendalian tambahan dalam struktur
pengendaliannya.
- Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian diterapkan melalui manusia.
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah:
• Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.
• Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)
• Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern. Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.
• Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
• Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
• Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
- Sistem informasi organisasi
- Struktur pengendalian intern organisasi
- Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
- Kualitas kinerja karyawan
• Kebijakan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
Referensi :
- untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13049/BAB+9+SPI.ppt
http://www.docstoc.com/docs/30323814/BAB-VIII-STRUKTUR-PENGENDALIAN-INTERN
- http://andriedwicn.wordpress.com/2011/01/06/resiko-ancaman-dan-eksposur-pada-pengendalian-sia/
- http://ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/gabung-sia-11.ppt
Eksposur dan Contoh Eksposur !
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Struktur Pengendalian Intern .
Eksposur dan Contoh Eksposur !
Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan.
Beberapa bentuk eksposur umum :
-Biaya yang terlalu tinggi
-Pendapatan yang cacat
-Kerugian akibat kehilangan aktiva
-Akuntansi yang tidak akurat
-Interupsi Bisnis
-Sanksi Hukum
-Ketidakmampuan untuk bersaing
-Kecurangan dan pencurian
Contoh : Hackers, Harga Saham, Laba, Pertumbuhan Penjualan, Kerugian akibat kehilangan aktiva, Interupsi bisnis, dll.
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya resiko :
- Frekuensi > makin sering suatu kejadian dilakukan maka semakin banyak risiko yang akan terjadi.
Misalnya : perusahaan yang banyak melakukan transaksi penjualan akan berisiko salah memasukkan data transaksi penjualan.
- Kerentanan > makin rentan suatu aset, semakin besar risiko yang akan terjadi pada aset itu.
Misalnya : kas sangat rentan dicuri daripada aktiva lainnya.
- Ukuran > makin besar nilai moneter dari kerugian potensial , semakin besar eksposur risikonya.
Misalnya : suatu arsip piutang usaha menunjukkan eksposur risiko yang tinggi karena mengandung informasi penting tentang jumlah yang akan ditagih ke pelanggan dan kejadian lainnya yang memengaruh pelanggan kredit.
REFERENSI :
http://raden5.ngeblogs.com/2011/11/15/tugas-3-1-sistem-informasi-akuntansi-sia/
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../32012-14-790922739057.doc
http://www.slideshare.net/siswaddi/tugas-sistem-informasi-akuntansi
http://andriedwicn.wordpress.com/2011/01/06/resiko-ancaman-dan-eksposur-pada-pengendalian-sia/
http://ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/gabung-sia-11.ppt
Struktur Pengendalian Intern .
Eksposur dan Contoh Eksposur !
Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan.
Beberapa bentuk eksposur umum :
-Biaya yang terlalu tinggi
-Pendapatan yang cacat
-Kerugian akibat kehilangan aktiva
-Akuntansi yang tidak akurat
-Interupsi Bisnis
-Sanksi Hukum
-Ketidakmampuan untuk bersaing
-Kecurangan dan pencurian
Contoh : Hackers, Harga Saham, Laba, Pertumbuhan Penjualan, Kerugian akibat kehilangan aktiva, Interupsi bisnis, dll.
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya resiko :
- Frekuensi > makin sering suatu kejadian dilakukan maka semakin banyak risiko yang akan terjadi.
Misalnya : perusahaan yang banyak melakukan transaksi penjualan akan berisiko salah memasukkan data transaksi penjualan.
- Kerentanan > makin rentan suatu aset, semakin besar risiko yang akan terjadi pada aset itu.
Misalnya : kas sangat rentan dicuri daripada aktiva lainnya.
- Ukuran > makin besar nilai moneter dari kerugian potensial , semakin besar eksposur risikonya.
Misalnya : suatu arsip piutang usaha menunjukkan eksposur risiko yang tinggi karena mengandung informasi penting tentang jumlah yang akan ditagih ke pelanggan dan kejadian lainnya yang memengaruh pelanggan kredit.
REFERENSI :
http://raden5.ngeblogs.com/2011/11/15/tugas-3-1-sistem-informasi-akuntansi-sia/
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../32012-14-790922739057.doc
http://www.slideshare.net/siswaddi/tugas-sistem-informasi-akuntansi
http://andriedwicn.wordpress.com/2011/01/06/resiko-ancaman-dan-eksposur-pada-pengendalian-sia/
http://ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/gabung-sia-11.ppt
Langganan:
Postingan (Atom)